Takjub,terkesima,heran,kagum,melongoh,terdiam ,menggugam,menghela nafas itulah sebahagian ekspressi saya ketika membaca penjelasan Humphrey Djemat berkaitan dengan adanya bukti perbincangan antara SBY dengan KH Ma'ruf Amin.
Sebagaimana diberitakan lensaindonesia.com dalam jumpa persnya disalah satu restoran di Jalan Cik Ditiro Jakarta,pengacara Ahok tersebut membantah bila bukti yang dimaksudkannya rekaman ."Saya bilangnya komunikasi ya bukan rekaman ".
Kemudian ketika ada yang menanyakan apakah bukti dimaksud diperolehnya dari BIN atau Polri ia menjawab "Enggak ada kaitannya dengan yang lain lain ,itu dari Tuhan.Dari Tuhan semuanya.
Sekarang siapa yang lebih berkuasa ?BIN,polisi atau Tuhan?Tuhan dong ,ya kan ".
Ketika menyebut bukti dimaksud diperolehnya dari Tuhan lah ekspressi saya itu muncul. Humphrey dalam penjelasannya tidak menyebut bagaimana ia memperoleh bukti itu dari Tuhan.
Apakah misalnya Tuhan mengirimkan bukti itu melalui mimpi atau tiba tiba bukti itu sudah ada di ruang kerjanya tanpa ada manusia yang mengantarkannya atau mungkin bukti itu sudah ada di jok mobilnya sementara pintu mobil terkunci rapat.Semuanya itu masih tanda tanya.
Oleh karena pengacara Ahok itu tidak memberi informasi yang jelas bagaimana caranya ia memperoleh bukti itu maka tentunya saya jadi menduga duga kenapa disebutnya dari Tuhan. Kemungkinan besar disebutkannya dari Tuhan untuk menutup munculnya pertanyaan lanjutan dari wartawan.
Sekarang ini bukti pembicaraan melalui telepon antara SBY dengan Ma'ruf Amin telah menjadi trending topik pembicaraan di masyarakat karena banyak sekali ruang abu abu untuk menapsirkannya.
Pertanyaan paling utama adalah dari mana pengacara memperoleh bukti itu.Kalau dari Ahok tidak mungkin karena seperti dikatakannya ,terkait informasi telefon SBY ke Ma'ruf Amin pada 6 Oktober itu adalah urusan penasehat hukum."Saya hanya disodorkan berita liputan 6 .com tanggal 6 Oktober bahwa ada informasi telepon dari SBY ke Kiai Ma'ruf ,selanjutnya terkait soal ini saya serahkan ke penasehat hukum saya ",ujar Ahok (Kompas.com).Dengan pengakuan Ahok ini ternyata mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga belum pernah melihat atau mendengar tentang bukti yang disebutkan itu.
Kalau pengakuan Ahok ini benar maka ketika ia mencecar Ma'ruf Amin dengan berbagai pertanyaan hingga mengancam ulama sepuh itu akan diadukan karena memberi keterangan palsu sembari menyebut mereka punya bukti adanya pembicaraan itu sebenarnya ada juga ketidak jujuran Ahok disini.Ketidak jujuran itu ialah karena bukti yang disebutnya itu adalah sesuatu yang belum pernah dilihat atau didengarnya.
Tapi tidak salah juga kalau muncul perkiraan lain.Kalau dicermati kata kata Ahok ke Ma' ruf Amin kelihatannya ia sangat yakin bahwa mereka punya bukti.Bisa jadi Ahok juga sudah pernah melihat atau mendengar bukti itu tetapi dengan pertimbangan tertentu sekarang hal tersebut tidak perlu diungkapkannya. Berkaitan dengan hal tersebutlah Ahok menyebut terkait soal bukti diserahkannya kepada penasehat hukum sementara penasehat hukum menyebut bukti itu dia peroleh dari Tuhan.
Karena sudah jelas bukti diperoleh dari Tuhan tentu tidak akan ada lagi pertanyaan lain yang muncul sementara sampai sekarang muncul keinginan yang kuat darimana sesungguhnya bukti itu diperoleh.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bukti diperoleh dari Tuhan menarik juga untuk menelaah pernyataan pengacara Ahok bahwa bukti yang mereka punyai bukan rekaman pembicaraan tetapi bukti komunikasi.
Pengacara juga tidak menjelaskan seperti apa bentuk bukti komunikasi itu apakah berbentuk suara atau hanya catatan pada operator telepon atau bentuk lainnya yang tidak dipahami orang awam.
Tetapi dari hal hal yang mereka ungkapkan ketika mencecar Ma'ruf Amin jelas diungkapkan isi pembicaraan antara SBY dan Ketua Umum MUI itu dan juga lengkap dengan waktu pembicaraan yaitu 6 Oktober 2016 pukul 10.16 Wib.
Berdasarkan hal ini rasanya bukti yang dipunyai itu kalau tidak rekaman adalah transkrip pembicaraan.Muncul lagi pertanyaan dari mana diperoleh transkrip pembicaraan tersebut.
Tetapi sesungguhnya walaupun itu transkrip,rekaman atau jenis bukti lain tidak perlu lagi dipertanyakan karena sudah dijelaskan oleh pengacara bukti itu diperoleh dari Tuhan.Berbahagialah Ahok dan pengacaranya memperoleh bukti dari Yang Maha Agung itu, Wew
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/marayackandostorang/luar-biasa-pengacara-ahok-memperoleh-bukti-dari-tuhan_5892f2b29593732d294ef48d
No comments:
Post a Comment