Tuesday, 28 February 2017

TERUNGKAP !!! 7 FAKTA BUMI DATAR

Sekitar tahun 600 SM, Phytagoras mengatakan bahwa bumi itu bulat. Pada masa itu pendapat Phytagoras memang terdengar konyol, tapi ini adalah langkah pertama yang membuat manusia lebih memahami bumi. Pada abad pertengahan, masyarakat dan para ilmuwan sudah paham bahwa bumi itu bulat, meski konsep kalau bumi bukanlah pusat tata surya masih belum bisa diterima sepenuhnya.

Tahun 1800an, tiba-tiba Samuel Rowbotham mengatakan bahwa semua orang salah dan bumi itu sebenarnya datar. Ternyata ide ini diterima beberapa orang dan tumbuh berkembang. Kemudian baru-baru ini munculah Flat Earth Society di internet, semacam perkumpulan berisi mereka yang percaya bahwa bumi itu datar. Ya, ini serius, nggak bercanda.
Inilah beberapa klaim yang mereka ungkapkan soal ‘fakta’ versi mereka bahwa bumi itu datar dan selama ini manusia telah dibohongi.

1.Gambar Luar Angkasa Itu Palsu

NASA ataupun badan antariksa lainnya sudah sering memotret gambar bumi dari luar angkasa. Nggak usah susah nyari tampilan bumi dari luar angkasa, tinggal intip saja di google earth dan kamu bisa tahu bentuk bumi dan tatanan geografisnya itu seperti apa. Jelas-jelas bulat, kan? Nah, para penganut ‘bumi datar’ ini percaya bahwa foto-foto tersebut cuma kebohongan belaka alias palsu.


Amerika dan Laut Atlantik dilihat dari luar angkasa [Image Source]
Bagi mereka, semua foto dan rekaman video tersebut cuma photoshop atau hasil rekayasa animasi CGI. Padahal kalau dipikir, ngapain badan antariksa buang-buang uang dan waktu cuma buat motret foto atau bikin rekaman streaming berhari-hari seperti itu? Bagaimana juga semua orang bisa percaya bumi bulat sejak abad 600 SM? Kalau ini konspirasi, bagaimana caranya meyakinkan orang di seluruh dunia pada masa-masa ketika satu wilayah dan wilayah lain masih berperang atau masih jarang saling mengunjungi?

2.Antarctica Adalah Dinding Es Tak Tertembus

Bagi mereka, bumi itu berbentuk seperti piring dengan kutub utara berada di tengah atau pusatnya dan di bagian pinggirnya adalah dinding es tebal yang mengelilingi bumi. Menurut mereka, dinding es inilah yang mencegah agar air laut nggak tumpah. Bisa saja ada sesuatu di balik es tersebut, atau mungkin juga lapisan es tanpa batas.


Kira-kira beginilah gambaran bumi jika dilihat dari atas menurut Flat Earth Society [Image Source]
Ada juga teori yang mengatakan bahwa di balik dinding es itu dikelilingi lautan lagi. Di sanalah terletak benua yang terlarang, Antichtone. Mengingat kini sudah banyak orang yang berkunjung ke Kutub Selatan dan bahkan telah menjadi tempat kunjungan wisata, aneh saja kalau masih ada yang percaya konsep dinding es tanpa batas ini.

3.Gravitasi Itu Nggak Ada

Planet yang datar nggak akan mendukung hukum gravitasi, sehingga bagi mereka gravitasi itu juga nggak ada. Sebagai gantinya adalah Universal Acceleration alias UA. Menurut UA, bumi yang datar ini terus bergerak ke atas seperti kapal roket yang besar. Jadi prinsipnya, ketika kamu lompat, maka kamu akan mendarat lagi di tanah. Bukan karena kamu jatuh, tapi karena bumi yang bergerak ke atas.


Bagi mereka yang percaya konsep bumi datar, apel bukan jatuh, tapi bumi yang naik menangkapnya [Image Source]
Satu teori mereka menyebutkan ada lapisan energi gelap di bawah bumi yang terus mendorong bumi naik. Meski begitu, nggak ada yang tahu bagaimana cara kerjanya. Mereka juga nggak bisa menjelaskan bagaimana burung yang terbang nggak nabrak bumi. Nggak mungkin juga mereka terbang terus vertikal untuk menghindari tabrakan dengan bumi yang juga terus naik

4.Bumi Nggak Punya Lengkungan

Salah satu argumen paling ngotot yang mereka ungkapkan adalah, “kalau bumi bulat, mengapa saat melihat ke ufuk yang kelihatan cuma garis datar dan bukan melengkung? Seandainya bumi bulat, pasti ada lengkungan di suatu tempat karena bola juga terlihat melengkung,”


Garis horizon yang lurus ini jadi salah satu alasan menguatkan pendapat mereka [Image Source]
Oke, yang bikin gagal paham adalah skala dan posisi nggak diperhitungkan dalam konsep mereka. Dari dataran berbentuk lingkaran yang sangat luas, pandangan manusia yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi akan melihat garis datar karena apapun di balik lengkungan ada di bawah garis horizon. Jadi nggak bakal kamu bisa lihat lengkungannya.

5.Matahari Jaraknya Nggak Sejauh Itu

Menurut mereka, matahari jaraknya cuma 4.800 km dan cuma selebar 51 kilometer. Bentuknya bukan seperti matahari yang banyak dipercaya masyarakat, tapi berupa lampu antar dimensi raksasa yang bergerak memutar dan bercahaya di permukaan datar seperti mercusuar.


Model sinar mataharinya Flat Earth [Image Source]
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mereka percaya kalau bumi itu datar dengan kutub utara di tengah dan dinding es di bagian luar. Nah, matahari bergerak perlahan memutar searah jarum jam, itulah yang mereka percayai penyebab siang dan malam.
Tapi, teori ini tentu gagal menjelaskan pergantian musim dan matahari tengah malam di kutub. Gimana mereka menjelaskan matahari di kutub selatan yang terbit 24 jam di musim panas? Kalau menurut mereka kutub selatan itu es di lingkaran terluar bumi, nggak mungkin wilayah tersebut dapat matahari 24 jam kecuali seluruh bagian bumi juga dapat matahari 24 jam. Ya kecuali kalau bagi mereka matahri 24 jam di kutub selatan itu juga bohong. Nah lho, kelihatan polanya kan?

6. NASA Dibentuk Oleh Nazi

Bagi Flat Earth Society, NASA itu pihak yang jahat. Nah, mereka menggap NASA ini adalah buatan Nazi. Ya mungkin mereka nggak tahu mau menuduh siapa. Semua ini berawal pada tahun 1940 an saat seorang ilmuwan muda yaitu Wernher von Braun membuat roket untuk NAZI.


Wernher von Braun [Image Source]
Setelah Jerman kalah perang, von Braun bekerja untuk Amerika dan menjadi tokoh penting dalam program luar angkasa Amerika. NASA bahkan menyebutnya sebagai ilmuwan roket terhebat dalam sejarah. Nah, dari sinilah mereka beranggapan bahwa NASA itu cuma buatan NAZI. Bagi mereka, NAZI cuma sekelompok pembohong profesional, ilmuwan gadungan, Freemason, Mormon.Bagi kebanyakan orang, beberapa argumen tersebut tentulah terdengar konyol. Apalagi kalau kamu terbang naik pesawat yang terbang cukup tinggi, bumi memang kelihatan melengkung. Atau mungkin orang-orang itu belum pernah naik pesawat? Lagi pula, kalau semua itu benar cuma rangkaian kebohongan, tujuannya apa dan demi kepentingan siapa? Hmm.. ada-ada saja.. Sumber http://www.boombastis.com/alasan-bumi-datar/57943

Ini 10 Bukti Bumi Berbentuk Datar, Menurut Kamu?


Image result for bumi datar
Anda masih yakin bahwa Bumi berbentuk bulat? Cobalah baca buku karya Eric Dubay. Penulis ini mengajukan sejumlah bukti untuk meyakinkan orang jika planet yang kita tinggali ini ternyata datar.
Pemikiran Dubay dituliskan dalam buku “ The Atlantean Conspiracy: 200 Proofs The Earth Is Not A Spinning Ball”. Dalam buku ini pula dia menuding bahwa Bumi bulat merupakan bentuk konspirasi terbesar sepanjang masa.
Menurut dia, NASA dan astronomi modern mempertahankan pendapat bahwa Bulan itu padat dan berbentuk bulat. Pendapat sama juga dipakai untuk mempertahankan teori bahwa manusia hidup dan menjejakkan kaki di atas Bumi yang melayang.
“ Mereka mengklaim Bulan merupakan benda langit yang tak bercahaya dan memantulkan sinar Matahari,” kata Dubay, dikutip Dream dari Metro.co.uk, Kamis 21 Juli 2016.
“ Kenyataannya adalah, bagaimanapun juga, Bulan bukan sesuatu yang padat, ini jelas-jelas sebuah lingkaran,” tambah dia.
Perdebatan soal bentuk Bumi sudah terjadi sejak dulu. Banyak kebudayaan meyakini bahwa Bumi berbentuk datar, seperti budaya Babilonia kuno, India, China, dan Jepang kuno.
Begitu pula dengan periode awal Mesir dan Mesopotamia, yang menggambarkan Bumi sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Beberapa filsuf sebelum Socrates juga percaya bahwa Bumi itu datar.
Pada abad ke-6 SM, kembali muncul kosep Bumi yang bulat di beberapa kebudayaan. Di Yunani, pendapat ini dikemukakan oleh Pythagoras.
Lantas, apa saja bukti yang dipakai Dubay untuk mendukung pendapatnya bahwa Bumi berbentuk datar? Lihat di halaman berikutnya:

Bukti Aliran Sungai, Helikopter, dan Jalur Kereta

4. Jika Bumi benar-benar bulat, kata dia, aliran sungai, seperti Mississipi, akan berbalik dan tidak akan sampai ke laut.
 bumi datar

5. Jika Bumi benar-benar bulat dan berputar, helikopter akan bisa melayang di tempat dan menunggu untuk sampai ke tujuan mereka.
 bumi datar

6. Jalur kereta api dari London ke Liverpool memiliki panjang 180 mile. Jika Bumi benar-benar bulat, maka jalur itu memiliki ketinggian 5.400 kaki di atas Birmingham.
 bumi datar

Bukti Pesawat Terbang, Bintang, Hingga Tembakan Peluru

7. Jika bumi benar-benar bulat, pilot maskapai harus terus menyesuaikan kontrol mereka agar tidak terbang ke ruang angkasa.
 bumi datar

8. Jika benar-benar ada miliaran bintang di langit pada malam hari --kelompok yang menganggap Bumi datar menolak pemikiran ini, maka seluruh langit akan penuh cahaya.

9. Jika Bumi terus-menerus berputar, pesawat tidak akan bisa mencapai tujuan mereka karena melawan angin dengan kecepatan 500 mile perjam atau 804 kilometer perjam.

10. Jika Bumi benar-benar berputar, peluru yang ditembakkan ke atas akan mendarat ratusan kaki di sebelah barat mereka. Tapi, kata Dubay, kenyataannya tidak demikian.
Bagaimana menurut Anda? Wallahu a'lam


KONTROVERSI BUMI DATAR ? INILAH JAWABAN PARA ULAMA ISLAM



Akhir-akhir ini berkembang suatu perdebatan mengenai bentuk bumi kita, apakah bentuknya bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Mayoritas mereka mengatakan bahwa bumi ini bulat, namun perlu diketahui juga bahwa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat.

Tentunya masing-masing mereka berdalil dengan yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini.

Pendapat Yang Mengatakan Bumi itu Bulat


Sebenarnya jauh sebelum Galileo mengemukakan pendapatnya tentang bumi itu bulat, sudah banyak para ulama dan ilmuan Islam yang mengatakan bahwa planet bumi itu bentuknya bulat. Terdapat lebih dari satu keterangan ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa bumi itu bulat sebagaimana dikutip dari situs konsultasisyariah. Diantaranya adalah keterangan Syaikhul Islam, yang beliau nukil dari Abul Husain Ibnu al-Munadi.

Syaikhul Islam mengatakan,

Imam Abul Husain Ahmad bin Ja’far al-Munadi, - termasuk ulama  yang masyhur dengan ilmu atsar dan karya-karya besar dalam berbagai cabang ilmu agama, termasuk generasi kedua  di kalangan ulama hambali, beliau mengatakan,

“Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa langit itu seperti bola, demikian pula mereka sepakat bahwa bumi dan semua gerakannya, baik darat maupun lautan, seperti bola.” (Majmu’ al-Fatawa, 25/195)

Syaikhul Islam juga mengatakan,

Galaxi tata surya itu melingkar menurut ulama kaum muslimin. Ada beberapa ulama yang menegaskan ijma’ (sepakat) dalam masalah ini. seperti Abul Husain Ahmad bin Ja’far bin al-Munadi. Demikian pula yang menegaskan ijma’ tentang hal ini adalah Imam Abu Muhammad  Ibnu Hazm, dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. Dan para ulama meriwayatkan hal itu dari para sahabta dan tabi’in dengan sanad yang makruf. (Majmu’ al-Fatawa, 6/586)

Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,

Bumi itu bulat berdasarkan dalil dari al-Quran, realita dan keterangan para ulama.

Selanjutnya Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan beberapa dalil berserta penjelasannya, diantaranya,

Firman Allah,

“Dia melingkupkan malam atas siang dan melingkupkan siang atas malam.” (QS. az-Zumar: 5)

Selanjutnya, beliau menjelaskan,

At-Takwir (melingkupkan) maknanya menjadikan sesuatu seperti lingkaran, seperti lingkaran penutup kepala (imamah). Dan kita ketahui bahwa siang dan malam silih berganti di bumi ini. ini membuktikan bahwa bumi itu bulat. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb).

Dan mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam lainya sebagaimana dikutip dari situs dakwahmedia berikut ini: Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H - 808 H): “Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi.” (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).

Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).

Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:

1. Muruj Al-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar, oleh Mas’udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma’rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma’ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur’an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur’an)
7. Dan lain-lain.

Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur’an?
Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar’i dalam bukunya “Mausu’ah Al-Ilmiyah fi I’jaz Al-Qur’anul Karim” (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur’an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya.

Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, inilah jawaban telak tentang tuduhan bumi itu datar menurut Alqur’an:surat Az-Zumar ayat 5

“Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun.” (QS.Az-Zumar:5)

Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.

Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya!

Itulah keterangan-keterangan yang menyatakan bahwa bumi ini bentuknya bulat, bukan datar sebagaimana pendapat dari sebuah komunitas bernama Flat Earth Society yang telah kami sampaikan pada postingan terdahulu: Menggemparkan Dunia! Fakta ini Mengungkapkan Bahwa Bumi Bentuknya Datar

Pendapat Yang Mengatakan Bumi itu Datar

Selain pendapat para ulama di atas yang mengatakan bahwa bumi itu bulat, perlu diketahui bahwa ada juga beberapa ulama yang menafikan bahwa bumi itu bulat seperti yang kami kutip dari situs Muslim.or.id. Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitab Nuniyah-nya mengatakan : 

“Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas ilmu Allah”

“Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini”

“Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari Al-Quran”.

Demikian juga dalam Tafsir Jalalain, ketika menafsirkan ayat

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

“Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghaasyiyah: 20).

Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu (سُطِحَتْ) “sutihat” menunjukkan bumi itu (سطحية) “sathiyyah”. Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli astronom”.

Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat, ketika menafsirkan ayat,

“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19).

Beliau Al-Qurthubi berkata,

“Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola”.

Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang menyatakan bumi itu bulat sebagaimana disebutkan di atas.

Pro Bumi Bulat vs Pro Bumi Datar


Dalil-dalil yang digunakan kedua pendapat, dari Al-Quran dan As Sunnah. Masing-masing pendapat yang ada berdalil dengan Al Quran dan Sunnah dan saling membantah. Jika membahas dalil-dalil mereka maka cukup panjang, maka kita beri beberapa contoh saja:

1) Dalil bahwa bumi itu bulat menurut pro bumi bulat, surat Az Zumar ayat 5

Allah berfirman,

“Dia menutupkan/menggilirkan (takwrir) malam atas siang dan menutupkan/menggilirkan siang atas malam” (Az-Zumar : 5).

Pro bumi bulat berkata bahwa takwir itu bermakna lingkaran atau melingkari, misalnya melingkari penutup kepala imamah, karenanya bumi itu bulat-bola bergantian siang dan malam.

Pro bumi datar membantah bahwa justru itu dalil bahwa bumi itu datar dan berbentuk lingkaran (piring bulat), matahari dan bulan berputar melingkar di atas bumi dan menggantikan siang dan malam.

2) Dalil bumi itu datar menurut pro bumi datar, surat At Thur ayat 6

Yaitu posisi baitul makmur (ka’bah penduduk langit) yang berada tepat sejajar di atas ka’bah dunia di Mekkah

“Dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6)

Al-Baghawi rahimahullah berkata,

“Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi” .

Pro bumi datar berkata: “Bagaimana mungkin bumi bulat-bola dan berputar kemudian baitul makmur sejajar dengan baitullah di Mekkah, bagaimana bisa sejajar kalau bumi-bulat berputar? berarti baitul makmur mutar-mutar di atas langit ikut bumi? Ini tidak masuk akal. Kalau bumi datar maka masuk akal jika sejajar”.

Pro bumi bulat membantah: “bisa jadi, ini hal ghaib yang tidak bisa masuk akal manusia, banyak hal ghaib yang tidak masuk akal kita sekarang, seperti di hari kiamat ada yang berjalan dengan wajahnya dalam Al-Quran. Orang dahulu tidak masuk akal jika ada yang bisa pergi ke tempat yang jauh dalam semalam saja, di zaman sekarang bisa saja dengan pesawat super cepat”.

3) Dalil bumi datar menurut pro bumi datar, surat Al Ghasyiyah ayat 20

Ayat yang menjelaskan bahwa bumi itu dihamparkan. Allah berfirman,

“Dan (apakah manusia tidak mau memikirkan) bagaimana bumi itu dihamparkan?” (Al-Ghasyiyah: 20).

Pro-datar berkata: “ini sangat jelas mengatakan bumi dihamparkan, menghamparkan permadani misalnya, tentu pada benda yang datar”.

Pro-bulat membantah: “silahkan lihat penjelasan ulama semisal syaikh Al-Utsaimin dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah yang menjelaskan bahwa bumi itu datar bagi pandangan manusia dari bumi, sedangkan bentuk sebenarnya adalah bulat-bola”.

4) Dalil bumi bulat menurut pro bumi bulat, klaim ijma’ dari Syaikhul Islam, Ibnu Hazm dan beberapa ulama lain.

Namun klaim ijma’ ini perlu dikritik karena adanya pendapat lain dari ulama terdahulu seperti Al Qurthuby dan penulis Tafsir Jalalain yang telah di sebutkan di atas.

Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang menjadi pembahasan dua kubu dan kita cukupkan saja contohnya sebagaimana di atas.

Tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa bumi bulat atau datar. Setelah kita melihat pendalilan dua kelompok yang berbeda pendapat, maka kita dapatkan dalam satu dalil yang sama, bisa mereka gunakan untuk mendukung pendapat mereka masing-masing yang bertentangan padahal dalilnya sama. Memang dalam Al-Quran dan Sunnah tidak didapatkan dalil yang tegas dan jelas mengenai hal ini yang menyebut dengan tegas “bumi bulat-bola” atau “bumi datar”.

Kita bisa lihat yang pro-bulat menggunakan penjelasan syaikh Al-‘Utsaimin mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan dalil dan penjelasan oleh Syaikh. Akan tetapi di sisi lain, Syaikh Al-Ustaimin dan juga Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa bumi adalah pusat tata surya dan tidak berputar sedangkan matahari yang mengelilingi bumi. Tentu ini bertentangan dengan sebagian orang yang pro bumi bulat, yang mereka menyakini bahwa bumi itu bulat dan mengelilingi matahari.

Tentunya Syaikh Al-‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa matahari mengelilingi bumi dengan penjelasan dalil dalam Al-Quran dan Sunnah. Syaikh Utsaimin menjelaskan,

“Pendapat kami, matahari yang mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam, kami berpegang teguh dengan dzahir Al-Quran dan Sunnah bahwa matahari itu yang benar-benar mengelilingi bumi”.

Syaikh Bin Baz juga menafikan bahwa bumi berputar (berarti matahari yang berputar mengelilingi agar terjadi siang dan malam), beliau berkata,

“Adapun perputaran bumi maka aku ingkari dan aku telah jelaskan dalil tidak benarnya (perputaran bumi)”.

Dalil yang mereka gunakan untuk pernyataan “matahari mengelilingi bumi” juga banyak, salah satunya yang menurut mereka cukup jelas bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi, yaitu hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa matahari bergerak di peredarannya dan tatkala sampai di bawah Arsy maka matahari bersujud.

Dari Abu Dzar  bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”.

Akan tetapi yang mengatakan bahwa “bumi mengelilingi matahari” bisa membantah juga: matahari itu memang bergerak dan mengelilingi pusat tata surya. Mereka berpegangan pada fatwa ulama yaitu Syaikh Al-Albani yang menyatakan bahwa bumi itu berputar dan beliau pun membawakan dalil dan penjelasannya. Syaikh Al Albani berkata:

“Kami sejatinya tidak ragu bahwa perputaran bumi merupakan fakta yang ilmiah dan tidak bisa dibantah”.

Demikianlah, kesimpulannya mengenai apakah bumi datar atau bulat-bola, maka tidak kita dapatkan dalil yang tegas menyebutkan “bumi itu bulat” atau “bumi itu datar”.

Yang benar adalah sesuai dengan penelitian dan fakta ilmiah ilmu dunia. Apakah bumi datar atau bulat maka kita kembalikan lagi kepada penelitian dan fakta ilmiah. Hal ini dicerminkan dari sikap Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di mana beliau menggabungkan kedua ilmu yaitu fakta ilmu dunia (yang menurut beliau benar) dan “yang tersirat” dalam Al-Quran dan Sunnah.

Patut direnungi oleh sebagian kecil saudara kita muslim yang mungkin saling berdebat apakah bumi itu bulat atau datar sampai tahap mencela, menyindir dan sampai bermusuhan dalam masalah ini, padahal mereka bersaudara dalam Islam dan yang lebih penting hal ini bukanlah permasalahan aqidah.

Kesimpulan dari tulisan ini :

  1. Tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Quran dan Sunnah yang menyatakan bahawa bumi itu bulat atau datar, sedangkan klaim ijma yang ada perlu dipertanyakan validitasnya, karena diketahui ternyata ada beberapa ulama yang menyelisihi klaim ijma’ tersebut.
  2. Permasalahan apakah bumi bulat atau datar bukanlah permasalahan aqidah.
  3. Jika memang bukan permasalahan aqidah terutama, tidak layak bagi kaum muslimin berpecah belah dalam hal ini, saling mencela, menyindir dan bermusuhan dalam rangka mendukung pendapatnya.
  4. Karena bukan masalah aqidah maka tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir hanya karena keyakinan apakah bumi bulat atau datar. Karenanya syaikh Bin Baz ketika mengingkari bumi berputar (beliau berpendapat bumi diam), tetapi beliau tidak mengkafirkan yang mengatakan bumi berputar, beliau berkata, “Akan tetapi aku tidak mengkafirkan mereka yang mengatakan demikian”.
  5. Apakah bumi itu bulat atau datar maka dikembalikan kepada penelitian dan fakta ilmiah dan tentunya oleh para ahlinya dalam masalah ini. Allah berfirman,“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43).
  6. Dalil Al-Quran dan Sunnah yang sudah pasti dan tegas (dalil qath’i) tidak akan bertentangan dengan fakta ilmiah dan akal manusia yang sehat. Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak ada dalil tegas apakah bumi itu bulat atau datar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, “Semua yang telah ada dalil pasti/qath’i maka tidak bertentangan dengan akal yang sehat”.
  7. Yang lebih penting dari “bumi datar atau bulat” adalah kita hidup di atas bumi, akan meninggalkan bumi menuju kampung akhirat yang kekal serta bagaimana agar bumi sebagai tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat yaitu bekal iman, takwa, amal kebaikan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk di muka bumi.