Wednesday, 30 November 2016

SHALAT TAHAJJUD

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Solat Tahajjud adalah solat malam yang dilaksanakan setelah bangun tidur, afdalnya dibuat secara bersendirian waktu selepas tengah malam. Solat sunat ini amat dituntut dan sangat baik dilakukan sebagai ibadah tambahan. Rasulullah SAW dan para sahabat tidak meninggalkan solat ini sepanjang hayat mereka.
Firman Allah SWT.:
17:79
 “Dan pada sebahagian malam hari bersolat Tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadat tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” 
(Surah Isra’; ayat 79)
.
Rasulullah SAW bersabda:  “Kerjakanlah solat malam sebab itu adalah kebiasaan orang solihin sebelum kamu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhanmu, juga sebagai penebus segala amalan buruk, pencegah dari perbuatan dosa dan dapat menghalangi penyakit dari badan.”   (Riwayat Tirmizi dan Ahmad r.a.)

.

Tujuan Solat Tahajjud

.
  1. Sebagai petanda perhambaan kepada Allah SWT.
  2. Mendekatkan seorang hamba dengan Penciptanya
  3. Tanda kesyukuran manusia di atas nikmat kurniaan Allah SWT.
  4. Menguatkan jiwa dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
  5. Mendapatkan ketenangan dalam menghadapi cabaran dan dugaan hidup.
.
.

Cara Mendirikan Solat Tahajjud

.
Solat Tahajjud dilakukan tiada had rakaatnya, mengikut kesanggupan dan kemampuan, dengan setiap dua rakaat satu salam. Jika dirasakan berat memadailah sekadar dua rakaat tetapi dilakukan secara berterusan setiap malam.
Rasulullah SAW telah bersabda,:  “Amalan yang disukai oleh Allah, adalah yang terus menerus (istiqamah) walaupun sedikit.”    (Riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah.)
.
.

1.  Sebelum mengerjakan Solat Tahajjud baca doa berikut :

Doa Sebelum Tahajjud
 .
Tiada Tuhan melainkan Dikau, Maha Suci Dikau! Daku memohon ampun kepada-Mu bagi dosa-dosaku dan daku memohon kepada-Mu akan Rahmat-Mu. Ya Allah! Tambahkanlah padaku ilmu dan janganlah Dikau pesongkan hatiku setelah Dikau berikan petunjuk. Dan berikanlah daku Rahmat-Mu; Sesungguhnya Dikaulah yang melimpahkan rahmat! Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku dan kepada-Nyalah tempatku kembali.
.
.

2.  Niat Solat Tahajjud:

(Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini Lillahi ta’ala)
Daku bersolat Sunat Tahajjud dua rakaat, kerana Allah Ta’ala.
.
.

3.  Bacaan Surah selepas Al-Fatihah:

.
a)
Rakaat pertama:    Ayat Al-Kursi  (7 kali)
Rakaat kedua:    Surah Al-Ikhlas  (11 kali)
Atau;
b)
Rakaat pertama:    Ayat Al-Kaafirun
Rakaat kedua:    Surah Al-Ikhlas
Atau;
c)
 10 Ayat Terakhir, Surah Al-Imran,.
(Rasulullah SAW sering membaca ini pada solat Tahajjud Baginda.)
.
.

4. Selepas membaca tasbih pada sujud kedua dalam rakaat terakhir, bacalah doa berikut 3 kali:

doa sujud akhir tahajud
.
.

5.  Selesai salam solat Tahajud, bacalah doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW ini:

.
.

6.  Kemudian sambung baca Doa Solat Sunat Tahajjud berikut:~

Doa Solat Sunat Tahajjud
.
Ya Allah! Bagi-Mu segala puji-pujian. Dikaulah pendiri langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah segala pujian, Dikau Penguasa langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Dan bagi-Mulah segala puji, Pemancar cahaya langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya.
Bagi-Mulah segala pujian, Dikaulah yang benar (Al-haq), janji-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, syurga itu benar dan neraka adalah benar. Nabi-nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW adalah benar dan adanya hari Kiamat itu benar. 
Ya Allah! Pada-Mulah daku menyerahkan diri, dengan-Mu daku beriman, kepada-Mu daku bertawakal, kepada-Mu daku kembali, dengan-Mu daku menghadapi musuh dan kepada-Mu daku berhukum. Ampunilah dosa kesalahanku yang telah lalu dan yang terkemudian, baik yang daku sembunyikan mahupun yang daku nyatakan, di mana Dikau lebih mengetahuinya. Dikau yang Maha Mendahului dan Maha Mengakhiri. Tiada Tuhan melainkan Dikau! Tiada padaku daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah!
Ya Allah! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari azab neraka.
Selawat Allah ke atas Penghulu kami Nabi Muhammad SAW dan ke atas keluarga serta para sahabat sekeliannya. Segala puji hanyalah untuk Allah; Tuhan Pemelihara seluruh alam.! 
.
.

KELEBIHAN  SOLAT TAHAJJUD

.
    1. Tahajjud adalah solat sunat yang paling afdal.
    2. Doa dimakbulkan Allah.
    3. Memperolehi ketenangan jiwa.
    4. Merasai diri hampir kepada Allah SWT.
    5. Diberikan keistimewaan oleh Allah SWT.
    6. Memperolehi pertolongan dan rahmat Allah.
    7. Menewaskan gangguan dan godaan syaitan.
    8. Mencegah dosa dan menghindari  penyakit.
    9. Menjadi lebih berdisiplin dalam melakukan tugas.
    10. Allah SWT memudahkan menerima ilmu yang dipelajari.
    11. Terkeluar daripada catatan sebagai golongan yang lalai.
    12. Dihormati masyarakat dan dijauhi daripada hasad dengki manusia.
    13. Allah SWT memberikan kemudahan dan rezeki yang berpanjangan.
    14. Orang bersolat Tahajud menjadi kesayangan Allah SWT.
    15. Diberi keistimewaan yang orang lain tidak perolehi.
    16. Mendapat kemuliaan Allah SWT di dunia dan akhirat.
    17. Meninggikan martabat seorang hamba di sisi Allah Azza Wa Jalla.
    18. Memudahkan hisab di akhirat dan melintasi Titian Siratal-Mustaqim.
.
.

Memudahkan Bangun Solat Malam

.
  1. Sebelum masuk tidur, berniat ingin melakukan Solat Tahajjud.
  2. Menjauhkan diri daripada perbuatan maksiat.
  3. Bersederhana makan dan minum pada waktu siang.
  4. Membaca ayat-ayat Al-Quran.
.
Rasulullah SAW bersabda:  “Sesiapa yang hendak tidur dan berniat untuk bangkit bagi mengerjakan Solat Sunat Tahajjud, kemudian tidurnya terlajak sampai ke pagi, maka dicatat niatnya itu sebagai satu pahala, manakala tidurnya pula dikira sebagai kurniaan Allah yang diberikan kepadanya.”   (Riwayat al-Nasa’i dan Ibnu Majah r.a.)
.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَمْ وَرَحْمَةُ اللهُ وَبَرَكَاتُه


Kumpulan Doa-doa Mustajab, Doa yang Cepat Dikabulkan oleh Allah SWT

Setiap orang tentu mengharapkan doa-doa yang mustajab/mujarab, agar supaya doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT. Namun, untuk mendapatkan doa yang mustajab tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun begitu, kita sebagai orang muslim tetap harus berdoa setiap saat, setiap waktu tanpa harus putus asa.

Banyak sekali doa-doa mustajab yang cepat dikabulkan oleh Allah SWT, misalnya doa anak yang sholeh, doa orang yang terbangun di malam hari, doa orang yang teraniaya dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, dihalaman ini kami akan berbagi Kumpulan Doa-doa Mustajab (Doa yang Cepat Terkabul).

doa-doa mustajab, doa cepat terkabul oleh Allah swt
Ilustrasi : Berdoa


Penasaran dengan doa-doa yang mustajab, silakan langsung saja simak ulasannya berikut ini :

Doa Mustajab - Doa Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)

Doa Mustajab - Doa Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)

Doa Orang Tua Untuk Anaknya - Doa Mustajab
Sebagai orang tua kita harus banyak berdoa untuk anak keturunannya agar supaya mereka menjadi anak yang berbakti kepada Agama, orang tua dan negara. Jangan sekali-kali mengucap yang tidak bagus untuk anak-anak kita, karena perkataan adalah doa dan doa orang tua merupakan salah satu doa yang mustajab.

Doa Seorang Musafir, Doa yang Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)

Doa Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka - Doa Mustajab

Doa Pemimpin Yang Adil - Doa Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)

Doa Anak Shaleh, Doa yang Mustajab
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)

Doa Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)

Doa Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dinyatakan Shahih oleh al-Albani)

Doa Mustajab - Berdoa Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Doa Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Doa Yang Matsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)

Doa Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya, Doa yang Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)

Doa Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah akan memberinya” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani)

Doa Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil” (HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)

Doa Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)

Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang”. (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi dan di hasankan oleh Al-Albani).

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.

“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar : 8).

Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)

Doa Mustajab - Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)

Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya.

Itulab beberapa doa-doa mustajabah, doa yang cepat terkabul oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang doanya cepat terkabul oleh Allah SWT. Amien

HIKMAH DAN KEUTAMAAN SHOLAT RAWATIB

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengelilingi sholat fardhu . 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, bahwa Allah SWT akan membangun rumah (Istana) di surga untuk orang-orang yang melaksanakan sholat 12 raka'at pada siang dan malam hari yakni sholat sunnah rawatib. Adapun dalil tentang hikmah dan keutamaan sholat sunnah rawatib adalah sebagai berikut :

Keutamaan dan Keistimewaan sholat rawatib, sholat sunnah qobliyyah dan ba'diyyah
Ilustrasi : Sujud dalam Shalat (Shalat Rawatib)

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah SAW, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
 Artinya :
Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut. (HR. Muslim)
Yang dimaksud dari 12 Raka'at yaitu 4 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at setelah Maghrib, 2 raka'at setelah Isya' dan 2 raka'at sebelum Fajar. Untuk lebih jelasnya mengenai jum'lah rak'aat sholat rawatib, silakan Anda pelajari artikel sebelumnya yaitu; Niat Sholat Sunnah Qobliyyah dan Ba'diyaah "Sholat Rawatib")

Di dalam riwayat lain, Dua rakaat itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia ini. Amalan yang banyak manfaatnya mengandung banyak keistimewaan dan rahasia . Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amalan yang bermanfaat untukku. Beliau bersabda: Shalatlah dua rakaat sebelum shubuh, karena di dalamnya terdapat keistimewaan. (HR. Ath-Thabrani) .

Di dalam riwayat lain berbunyi, Saya mendengar Rasulullah bersabda, Jangan kalian tinggalkan dua rakaat sebelum Subuh, karena di sana tersimpan banyak rahasia. Tak pernah ditinggalkan orang-orang hebat Imam Malik mendapat kabar bahwa Ibnu Umar pernah meninggalkan dua rakaat sunat fajar, kemudian ia mengqadhanya setelah matahari terbit. (Malik) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya. Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. (HR. Ahmad).

Saat Qobliyah Dzuhur adalah saat pintu langit sedang dibuka, Rasulullah senang sekali bila amal shalehnya diangkat saat terbaik itu Abdullah bin as-Saib meriwayatkan, Rasulullah pernah shalat empat rakaat setelah matahari tergelincir sebelum Dzuhur, kemudian beliau bersabda : Saat ini pintu langit sedang dibuka, aku lebih suka agar amal salehku diangkat pada saat itu. (HR. At-Tirmidzi).

Dari beberapa uraian diatas, kini kita mengatahui betapa besarnya manfaat, hikmah dan keutamaan sholat rawatib. Maka dari itu, marilah kita senantiasa untuk mengamalkan sholat sunnah yang penuh hikmah ini, agar supaya mendapatkan istana di surga sebagaimana yang telah di janjikan oleh Allah SWT. Amien.  

SHALAT RAWATIB

SHOLAT RAWATIB

Sholat sunnah qobliyah dan niat shalat sunnah ba'diyah atau yang disebut dengan sholat  rawatib, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan/atau setelah sholat fardhu. Jika dikerjakan sebelum sholat fardhu, maka disebut sholat sunnah qobliyah dan apabila dikerjakan sesudah shalat fardhu, maka disebut sholat sunnah ba'diyah.

Perlu kita garis bawahi bahwa sholat rawatib terbagi menjadi 2; pertama sholat rawatib muakkad(dianjurkan) dan yang kedua sholat rawatib ghoiru muakkad (kurang dianjurkan). Dan pada kesempatan ini kami akan membahasnya lengkap dengan lafadz niat sholat sunnah rawatib (Qobliyyah dan Ba'diyyah) Lengkap.

Niat sholat sunnah qobliyyah dan ba'diyyah atau sholat rawatib
Ilustrasi : Sholat Rawatib

Jumlah Raka'at Sholat Sunnah Rawatib Muakkadah

Sholat sunnah ini jumlahnya 10 roka'at atau 12 raka'at, diantaranya yaitu 4 atau 2 raka'at sebelum dzuhur dan 2 roka'at setelah dhuzur, 2 roka'at setelah sholat maghrib, 2 raka'at setelah sholat isya dan 2 roka'at lagi sebelum sholat subuh. Dalil yang menyatakan 10 raka'at diriwayatkan oleh Bukhori.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما – قَالَ: حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - عَشْرَ رَكَعَاتٍ, رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ

 Artinya :
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Telah aku hapal dari Rasulullah SAW 10 raka'at; 2 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at setelah Maghrib di rumahnya, 2 raka'at setelah Isya' di rumahnya dan 2 raka'at sebelum shalat shubuh". Hadits riwayat Bukhari

Adapun dalil yang menyatakan 12 raka'at diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi. 

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ »

 Artinya :
Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat di dalam sehari dan semalam 12 raka'at maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga, (12 raka'at tersebut) adalah 4 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at setelah Maghrib, 2 raka'at setelah Isya' dan 2 raka'at sebelum Fajar". Hadits riwayat Tirmidzi (no. 414) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi (1/131)
Dari dalil-dalil tersebut diatas, perbedaannya hanya jumlah rakaat sholat sunnah ba'diyah dzuhur, ada yang 2 raka'at dan ada yang 4 raka'at. Karena kedua-duanya merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, maka kita bisa memilihnya salah satu. Misalnya kalau kita lagi mampu 4 raka'at atau 2 raka'at saja kalau memang tidak mampu.

Adapun diantara sholat rawatib muakkad diatas, yang paling sangat dianjurkan yaitu sholat sunnah qobliyyah subuh. Hal ini didasarkan hadits yang diriwayatkan oleh A'isyah rodhiyallohu 'anha ;

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيِ الفَجْرِ

 Artinya :
Dari semua sholat sunat, tak ada sholat sunat yang paling Nabi jaga, seperti halnya nabi menjaga (untuk tidak meninggalkan) dua roka'at sholat fajar (2 roka'aat qobliyah subuh). (Shohih Bukhori, no.1169 dan Shohih Muslim, no.724)

Niat Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah (Sholat Rawatib)

Berikut adalah lafadz bacaan niat sholat sunnah qobliyah dan/atau ba'diyah setelah sholat fardhu (sholat rawatib muakkadah)

Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Subuh (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLI SUNNATASH-SHUBHI ROK'ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI  LILLAAHI TA'AALA
 Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat  karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Dzuhur (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK'ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
 Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Dzuhur (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
 Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Maghrib (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
 Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah maghrib 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah 'Isya (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLI SUNNATAL 'ISYAA'I ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
 Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah 'isya 2 rakaat, sambil menghadap qiblat,   karena Allah ta'ala


Sumber Referensi :
#http://dakwahsunnah.com/index.php/artikel/tanyajawab/53-ada-berapa-shalat-sunnah-ba-diyyah-qabliyyah 
#http://www.fikihkontemporer.com/2013/01/jumlah-bilangan-rokaat-sholat-sunat_12.html


Rawatib berasal daripada perkataan ‘raatib‘ yang bermaksud berterusan. Oleh kerana itu Solat Sunat Rawatib dilakukan beriringan secara berterusan sebelum dan selepas solat fardhu lima waktu.
Solat Sunat Rawatib biasa juga disebut solat sunat Qabliyyah (sebelum) dan sunat Ba’diyyah (selepas). Ia merupakan pendamping atau pelengkap bagi solat wajib yang bertujuannya untuk mencari keredaan Allah di samping menampung sebarang kekurangan ketika melakukan solat fardhu.
.
Selepas azan Zuhur dianjur mengerjakan solat Qabliyyah dua rakaat. Apabila cukup waktu kerjakanlah dua rakaat lagi. Setelah selesai solat fardhu Zuhur, kerjakanlah solat Ba’diyyah dua rakaat pula, bila ada masa tambahkanlah dua rakaat lagi.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang tetap mengerjakan solat sunat sebelum dan selepas Zuhur sebanyak 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka” (H.R. Abu Daud & Tirmidzi)
Ibnu Umar meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda; “Semoga Allah merahmati orang yang solat sunat Zuhur empat rakaat.” (Hadis riwayat Ahmad dan At-Tirmizi r.a.)
Pada Solat Sunat Rawatib sebelum Asar (Qabliyyah) adalah dua hingga empat rakaat manakala selepas Asar tidak ada rawatib Ba’diyyah.  Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang solat sunat sebelum Asar 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka” (H.R. At-Tabrani)
.
Selepas solat fardhu Maghrib kita boleh melakukan Solat Sunat Rawatib Ba’diyyah sebanyak dua rakaat dan solat Maghrib tidak ada Rawatib Qabliyah. Pada solat Isyak terdapat dua rakaat Solat Sunat Rawatib Qabliyyah dan dua rakaat Ba’diyyah. Adapun untuk solat Subuh, hanya ada dua rakaat sebelumnya (Qabliyyah), Solat Subuh tidak ada Solat Rawatib Ba’diyyah malah makruh solat selepas subuh.
.
Terdapat beberapa hadis yang menerangkan mengenai keutamaan Solat Sunat Rawatib. Jumlah yang mu’akkad (digalakkan) ialah 10 raka’at atau 12 raka’at, dalilnya:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ حَفِظْتُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ

 Dari Ibnu Umar bahawa; “Rasulullah SAW tidak meninggalkan solat (sunat) 10 rakaat iaitu 2 rakaat sebelum Zuhur, 2 rakaat sesudahnya Zohor, 2 rakaat selepas Maghrib, 2 rakaat seusai Isyak (juga di rumah) dan 2 rakaat sebelum solat Subuh.” (HR Bukhari-Muslim, Bukhari)
.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

 Dari Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Sesiapa yang sentiasa (berterusan) mengerjakan  solat (sunat) 12 rakaat, Allah SWT akan membina rumah baginya di syurga, iaitu; 4 rakaat sebelum solat Zuhur dan 2 rakaat selepas Zuhur, serta 2 rakaat sesudah Maghrib, 2 rakaat  selepas Isyak dan 2 rakaat lagi sebelum solat Subuh.” (Hadis riwayat Turmizi r.a.)
.
.

Solat sunat Rawatib yang mu’akkad

  1. Solat 2 raka’at sebelum solat fardhu Subuh.
  2. Solat 2 raka’at sebelum solat fardhu Zuhur atau Juma’at.
  3. Solat 2 raka’at selepas solat fardhu Zuhur atau Juma’at.
  4. Solat 2 raka’at selepas solat fardhu Maghrib.
  5. Solat 2 raka’at selepas solat fardhu Isyak
.
Apabila ada kekuatan dan kelapangan lakukanlah 12 raka’at Solat sunat rawatib yang sudah tentunya lengkap dan sempurna. Jika kesibukan, cukuplah lakukan 10 raka’at sahaja.
.
.
CARA MENGERJAKAN SOLAT SUNAT RAWATIB
1. Cara mengerjakan Solat Sunat Rawatib ini sama seperti dengan cara mengerjakan solat Subuh, hanya niatnya yang berbeza. Solat Sunat Rawatib Zuhur, berniat mengerjakan solat sunat rawatib Qabliyyah atau Ba’diyyah dan dikerjakan dengan cara individu (Munfarid, tidak berjamaah).
.
2.  Niat Solat Rawatib:
a.  Solat Sunat Rawatib Qabliyyah (sebelum)
Daku menunaikan solat sunat sebelum (Zuhur / Asar / Isyak / Subuh) dua raka’at, kerana Allah Ta’ala.
.
b.  Solat Sunat Rawatib Ba’diyyah (selepas).
Daku menunaikan solat sunat selepas (Zuhur / Maghrib / Isyak) dua raka’at, kerana Allah Ta’ala.
.
3.  Antara surah-surah yang dianjurkan ulama ialah:
Rakaat 1:  Surah al-Kafirun
Rakaat 2:  Al-Ikhlas
.
.

Peringatan:

  • Semasa melakukan takbiratul ihram solat sunat Rawatib, wajib diniatkan sama ada solat itu Qabliyyah atau pun Ba;diyyah.
  • Solat sunat sebelum fardhu Subuh dan sebelum fardhu Asar tidak perlu disebut atau diniatkan Qabliyyah.
  • Solat-solat sunat Rawatib ini tidak dituntut berjama’ah.
  • Solat-solat sunat Rawatib lebih utama dikerjakan di rumah.
  • Jika lebih 2 raka’at, lakukan tiap-tiap 2 raka’at satu salam.
.
.

Qada solat Rawatib

Nabi Muhammad SAW sangat mementingkan dan menjaga solat-solat sunat, terutama yang mu’akkad.  Rasulullah SAW bersabda; “Dua rakaat sunat Subuh, lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadis riwayat Muslim)
Masuknya waktu solat sunat qabliyyah adalah ketika masuknya waktu solat tersebut dan ianya berakhir setelah masuknya waktu solat selepasnya. Apabila Rasulullah SAW tidak dapat melakukan pada waktunya, Baginda SAW pasti akan mengqadakan solat tersebut pada waktu berikutnya.
.
Daripada Aisyah r.a.; “Bahawa jika Rasulullah SAW tertinggal solat empat rakaat sebelum Zuhur, maka Baginda SAW melakukannya selepas Zuhur.” (Hadis riwayat Turmizi r.a.)

Daripada Kitab ‘Mughni al-Muhtaj’“Seandainya terluput akan solat sunat yang berwaktu, disunatkan mengqadakannya.”  Maka solat sunat yang berwaktu boleh diqadakan sama seperti solat fardu.