Hari ini kita akan membahas salah satu hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim, mandi wajib. Mandi wajib atau disebut juga mandi junub adalah mandi yang diwajibkan dalam syariat Islam bagi setiap orang yang berhadast besar.
Hadats besar (juga hadats kecil) harus diangkat dari seseorang agar dia sah melakukan ibadah tertentu.
Mandi wajib tidak sama seperti mandi biasa. Mandi wajib memiliki tata cara, rukun, syarat dan lain sebagainya yang harus dipenuhi agar mandi tersebut menjadi sah dan hadats besar kita terangkat.
Agar lebih mudah, tulisan ini akan saya bagi menjadi beberapa sub bab, antara lain:
1. Defenisi mandi wajib/mandi junub
2. Dasar hukum diwajibkan mandi wajib/mandi junub
3. Hal-hal yang menyebabkan wajibnya mandi wajib/mandi junub
4. Syaratmandi wajib/mandi junub
5. Niat mandi wajib/mandi junub
6. Rukun dan tata cara mandi wajib/mandi junub
7. Beberapa sunnah ketika mandi wajib/mandi junub, dan
8. Hal-hal yang disunnahkan mandi wajib/mandi junub
2. Dasar hukum diwajibkan mandi wajib/mandi junub
3. Hal-hal yang menyebabkan wajibnya mandi wajib/mandi junub
4. Syaratmandi wajib/mandi junub
5. Niat mandi wajib/mandi junub
6. Rukun dan tata cara mandi wajib/mandi junub
7. Beberapa sunnah ketika mandi wajib/mandi junub, dan
8. Hal-hal yang disunnahkan mandi wajib/mandi junub
Harapan saya setelah anda membaca artikel ini, anda akan lebih memahami mengenai tata cara mandi wajib secara utuh. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena bisa dikatakan hampir seluruh manusia pasti pernah dan akan mengalami keadaan yang mewajibkan dia mandi wajib. Namun sangat disayangkan jika tata cara yang dia lakukan tidak sesuai sehingga mandi yang dia lakukan tidak sah.
Baik, mari kita bahas satu per satu.
Definisi Mandi Wajib
Dalam bahasa arab mandi wajib disebut juga الْغُسْل (ghusl). Ghusl sendiri secara etimologi berarti (السيلان) atau mengalirkan. Sementara secara bahasa, ghusl adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu.
Dasar Hukum Diwajibkan Mandi Wajib
Tentunya ada dasar hukum (dalil) yang mendasari wajibnya mandi junub ini. Berikut beberapa di antaranya:
1. Al Maidah: 6
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Artinya: “Dan jika kamu junub Maka mandilah..”
2. An Nisa: 43
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ وَلاَ جُنُباً إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُواْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.
3. Hadits Bukhari
“bahwasanya Nabi Muhammad apabila mandi jinabah ia memulai dengan membasuh kedua tangannya kemudian wudhu seperti wudhu untuk shalat lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air kemudian menyisirkannya ke pangkal rambut kemudian mengalirkan air ke kepalanya tiga cawukan dengan kedua tangannya kemudian meratakan air pada seluruh kulit badannya.
Tiga dalil tersebut cukup mengawakili untuk meyakinkan kita akan kewajiban mandi junub ini.
Hal-hal yang Menyebabkan Wajibnya Mandi Junub
Menurut ulama fiqh, ada 6 hal yang menyebabkan menimbulkan hadats besar pada seseorang sehingga dia diharuskan melakukan mandi junub. Keenam hal tersebut adalah:
1. Bersetubuh atau melakukan hubungan badan. Dua orang yang melakukan hubungan badan wajib melakukan mandi junub. Kewajiban ini timbul karena masukkan zakar ke dalam farji si wanita. Oleh karena itu, walaupun si laki-laki tidak sampai mengeluarkan mani, dia tetap harus melakukan mandi wajib.
2. Keluar mani, baik karena bersetubuh, mimpi ataupun sebab yang lain.
3. Mati. Orang yang meninggal dunia wajib dimandikan oleh orang yang masih hidup kecuali orang yang mati syahid.
4. Selesai haid (khusus bagi wanita). Jika seorang wanita sudah selesai masa haidnya, maka saat itu dia wajib melakukan mandi junub.
5. Selesai nifas (khusus bagi Ibu melahirkan). Wanita yang melahirkan akan mengeluarkan darah. Umumnya darah tersebut keluar selama 40 hari. Setelah masa nifas ini selesai, dia harus melakukan mandi wajib.
6. Melahirkan atau wiladah. Seorang ibu yang melahirkan juga harus melakukan mandi wajib. Mandi wajib di sini adalah karena melahirkan, bukan karena nifas.
Itulah 6 hal yang membuat kita wajib melakukan mandi junub.
Syarat-syarat Mandi Wajib
Syarat melakukan mandi wajib hanya satu yaitu menggunakan air yang suci menyucikan. Tidak boleh menggunakan air yang bernajis, sudah pernah digunakan untuk bersuci atau suci tapi tidak menyucikan.
Niat mandi wajib
Bacaan niat untuk melakukan mandi wajib berbeda-beda sesuai dengan sebab-sebab mandi wajib yang sudah disebutkan di atas. Namun, berniat seperti “aku niat mandi wajib untuk mengangkat hadats besar” ketika pertama kali mengalirkan air sudah cukup dan sudah sah. Niat tersebut juga cukup diqashadkan (dihadirkan) dalam hati, tidak harus diucapkan.
Jika ingin lebih sempurna, maka niat-niat tersebut bisa dijabarkan seperti ini:
1. Bacaan niat karena keluar mani
Jika ingin lebih sempurna, maka niat-niat tersebut bisa dijabarkan seperti ini:
1. Bacaan niat karena keluar mani
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْجِنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar junub karena Allah SWT.
2. Bacaan niat karena haidl:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar haidl karena Allah SWT.
3. Bacaan niat kerena nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar nifas karena Allah SWT.
4. Hadas besar kerna melahirkan (wiladah)
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْوِلَادَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar melahirkan karena Allah SWT.
Rukun Mandi Wajib
Rukun dalam mandi wajib hanya tiga yaitu:
1. Niat. Dilakukan saat pertama kali mengalirkan air ke tubuh.
2. Menghilangkan najis yang ada di badan atau anggota badan.
3. Menyiram air ke seluruh kulit badan dan rambut.
2. Menghilangkan najis yang ada di badan atau anggota badan.
3. Menyiram air ke seluruh kulit badan dan rambut.
Secara sederhana, jika seseorang sudah melakukan rukun-rukun tersebut, maka mandinya sudah sah. Tidak perlu repot-repot dan terlalu was-was dengan mandi wajib. Biasa saja. Perbedaan mandi wajib dengan mandi biasa secara umum hanya dua hal:
1. Harus ada niat
2. Air yang dialirkan harus mengalir ke seluruh tubuh dan rambut, tidak boleh ada yang terlewat atau tidak kena.
Beberapa Sunnah dalam Mandi Wajib
Mandi wajib sudah sah jika sudah memenuhi syarat dan rukun seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Namun agar lebih sempurna, sebaiknya kita juga melakukan beberapa hal sunnah berikut ini:
1. Membaca bismillah
2. Berwudhu terlebih dahulu
3. Mengusap-ngusap tangan pada badan saat mandi
4. Bersegera melakukan mandi ketika sudah berhadats
5. Mendahulukan bagian tubuh yang kanan dibandingkan yang kiri.
2. Berwudhu terlebih dahulu
3. Mengusap-ngusap tangan pada badan saat mandi
4. Bersegera melakukan mandi ketika sudah berhadats
5. Mendahulukan bagian tubuh yang kanan dibandingkan yang kiri.
Mandi Sunnah atau Sunnah Mandi Ketika..
Yang kita sebutkan di atas adalah mandi wajib. Namun dalam Islam, kita juga disunnahkan mandi di saat-saat tertentu. Namun pelaksaan atau tata cara melakukan mandi ini sama seperti mandi wajib yang telah kita bahas di atas. Ada 16 macam mandi sunnah yaitu:
1. Mandi di hari jumat
2. Mandi untuk shalat idul fithri dan idul adha
3. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah istisqa
4. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari
5. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan
6. Mandi setelah memandikan mayit
7. Seorang muallah, yang baru masuk Islam, juga disunnahkan mandi
8. Orang yang gila atau epilepsi lalu sembuh, maka dia disunnahkan mandi
9. Mandi ketika akan melakukan ihram
10. Mandi ketika akan masuk Kota Makkah
11. Mandi ketika akan wuquf di Arafah
12. Mandi ketika melakukan mabit di Muzdalifah
13. Mandi ketika akan melempat jumrah
14. Mandi sebelum melakukan tawaf
15. Mandi sebelum melakukan sai
16. Mandi sebelum masuk Kota Madinah
2. Mandi untuk shalat idul fithri dan idul adha
3. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah istisqa
4. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari
5. Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan
6. Mandi setelah memandikan mayit
7. Seorang muallah, yang baru masuk Islam, juga disunnahkan mandi
8. Orang yang gila atau epilepsi lalu sembuh, maka dia disunnahkan mandi
9. Mandi ketika akan melakukan ihram
10. Mandi ketika akan masuk Kota Makkah
11. Mandi ketika akan wuquf di Arafah
12. Mandi ketika melakukan mabit di Muzdalifah
13. Mandi ketika akan melempat jumrah
14. Mandi sebelum melakukan tawaf
15. Mandi sebelum melakukan sai
16. Mandi sebelum masuk Kota Madinah
Itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai mandi wajib. Mohon meninggalkan komentar jika ada koreksi atau tambahan.
Salam hangat,